BMW R Nine T diluncurkan oleh BMW Motorad Oktober 2013 lalu, sejak kelahirannya besutan ini diposisikan oleh pabraikan asal Jerman itu memiliki soul custom cultur yang modifable. Beberapa part yang nempel pada motor juga didesain dengan mudah bisa dilepas sesuai dengan selera pemiliknya.
Makanya saat kemunculannya pertama kali R nine T dikemas dengan menggandeng beberpa builder kondang . Dengan membuat proyek bersama Roland Sands, El Solitario, Blitz Motorcycle yang ingin menampilkan bila R Nine T dapat dicustom dengan berbagai desain yang kreatif.
Nah, pada pertengahan tahun ini Ola Stenegard, Designer R nine T dari BMW Motorrad giliran menantang builder asal Jepang untuk mendesain motor bermesin boxer itu sesuai dengan gayanya masing-masing.
Empat builder Jepang di tunjuk untuk menggarap proyek ini ada Go Takamine dari rumah modifikasi Brat Style, Shiro Nakajima dari 46Work, Hideya Togasi yang membawa bendera Hide Motorcycle, dan Kaichiroh Kurosu dari Cherys Company yang beberapa waktu lalu jadi bintang tamu pada acara Kustomfest 2014.
Berikut ini detail ubahan R nine T ditangan builder Jepang
Go Takamine, Brat Style
Founder Brat Style ini mengandalkan ubahan bergaya trecker yang jadi ciri khas karya Takamine belakangan ini. Body R nine T yang gambot dipangkas habis digantikan dengan detail body baru yang modelnya lebih simple, dengan andalkan dimensi tangki yang lebih kecil. Bagian bodi belakang dibuat macam buntut tawon yang meyatu dengan areal jok. Sosok Cyclone yang jadi sebutan motor ini makin terlihat bengal tongkrongannya lantaran kedua roda dibiarkan tanpa spatbor.
Untuk sok depan motor yang aslinya terpasang model upside down oleh Takamine diganti sok teleskopik, diambil dari produk suspensi aftermarket jadul Ceriani lengkap dengan strearing dumpernya. Untuk pelek lantaran buat melibas trek kriting dipercayakan pakai Akron ukuran ring 19 X 185 untuk depan, sedangkan belakang ring 18 X 215. Kedua pelek langsung dibalut ban profil cacing berlabel Allstate Tyre 3.50 depan dan belakang 4.00 cukup untuk membuat motor ini tetap lincah saat di lintasan tanah.
Sisanya areal engine masih tetap dipertahankan standar cuma bagian knalpot sudah diubah total mulai dari leher sampai silincernya yang andalkan model terompet. Pamungkasnya areal body yang simpel ini dibalur kelir emas dengan paduan pinstripe bikin tunggannya ini kental nuansa custom culture.
Shiro Nakajima, 46 Works
Termasuk builder yang sudah terbiasa menangani motor asal Jerman ini termasuk menangani motor BMW lawas di work shopnya. Pada projeck R nine T ini Shiro menampilkan ubahan yang diberi title Clubman Racer. Yup sesuai namanya tunggangan ini beraromakan besutan balap jadul.
Gaya neo cafe racer justru lebih tepat saat mengamati ubahan R nine T hasil racikan Shiro Nakajima. Areal rangkan tetap terekspose meskipun Shiro menempatkan tangki yang cukup gambot, tangki ini seklias mirip desainnya dengan penampung bahan bakar besutan moge 1000cc. Bodi buritan dibuat membulat dengan jok single seatter yang tampilan khas besutan cafe racer.
Shiro mengaku sempat kesulitan saat proses pengerjaan R nine T lantaran motor ini sudah dibekali dengan sistem elekronik yang canggih dengan berbagai sensor termasuk ABS pada areal pengereman. Namun hal itu justru menjadi tantangan tersendiri buat builder yang sudah 20 tahun berkecimpung di dunia custom Jepang.
Untuk areal kaki-kaki pemilik work shop 46Works ini tetap mengandalkan bawaan R nine T, mulai suspesi upside down sampai lengan ayun belakang yang menyatu dengan dudukan propaler atau kopel sebagai ciri beberapa produk motor BMW. Akselerasi motor jadi lebih beringas setelah Shiro menganti knalpotnya dengan bahan titanium.
Hidea Togashi, Hide Motorcycle
Termasuk builder kondang di Jepang, garapan motornya pernah meyandang gelar tertinggi sebagai The Best Of Show pada ajang Yokohama Hot Rot Custom Show selama duan tahun berturut-turut 2006 dan 2007.
Dalam projeck custom R nine T ini pemilik workshop Hide Motorcycle ini menampilkan ubahan yang memadukan teknologi moderen yang ada di tubuh R nine T dengan gaya motor klasik sport era 70 an yang dikemas apik.
Seluruh body motor yang diberi sebutan Boxer ini dibuat dengan bahan aluminium yang dibuat sendiri alias hand made oleh Hidea. Pada areal bawah firing sosok mesin boxer yang jadi milik R nine T memang sengaja diekspose.
Areal tangki yang andalkan bahan aluminium dibuat row material alias tetap pertahankan warna materialnya tanpa tersentuh semprotan cat. Inilah yang butuh ketelitian dan waktu yang cukup saat proses pengerjaan tangki dan body . Oh ya untuk model buntut belakang motor desainnya dibuat menyiku tidak membulat seperti bagian tangki.
Hidea mengaku sangat menikmati ketika proses ngebangun motor segala ide yang ada dikepalanya dicurahkan untuk mengahsilkan ubahan terbaik.
Kaichiroh Kurosu, Cherry's Company
Salah satu builder muda Jepang yang sedang naik daun, tahun 2012-2013 lalu motor custom hasil karyanya mampu meyabet kategori Best Of Show Motorcycle pada ajang Yokomaha Hot Rod Custom Show.
Ubahan yang ditampilkan pada BMW R nine T garapan Kurosu terinspirasi dari prototipe BMW R7 yang muncul pada 1934. Ini bisa dilihat dari ubahan pada body seperti areal tangki, body tengah, dan belakang yang lekukannya dibuat mirip R7.
Tidak hanya itu warna dan list striping pada body motor yang berngaran Higway Fighter juga sama dengan R7. Kurosu mengatakan kalau desain body R nine T ubahannya merupakan satu kesatuan jadi antara bagian saling berhubungan tidak beridiri sendiri.
Tampilan tangki yang besar seolah dibuat menjadi satu dengan fairing bagian bawah motor yang hampir nemutup seluruh bagian mesin. Tampilan depan motor hanya mengandalkan desain name plate yang membulat.
Kaki-kaki dipilih model gambot dengan ban halus yang cocok buat membelah aspal. Paling menarik desain pelek yang andalkan model disk dari bahan aluminium.
Saat pertama kali melihat karya 4 builder ini Stenegard mengaku sangat kagum dan benar-benar terpesona. “Ini adalah karya empat dari customizers terbaik di dunia, dan pada akhirnya saya berlutut mereka. Anda telah berhasil custom R nine T dengn sangat menakjubkan. Menariknya, masing-masing sepeda ini juga mencerminkan buildernya. Sikap ini berakar pada budaya keahlian Jepang dan itu adalah sesuatu yang saya cintai,” ujarnya yang dikutip dari situs BMW Motorrad.com.
http://www.r9t.jp/4buildersreport/en/index.html
http://www.bmw-motorrad.com/
No comments:
Post a Comment