Saturday, December 27, 2014

Ford F100 1955 The Expandable

Written : Belo  Photos : Herry Axl


The Expandable Indonesia


Jangan kaget bila GasTanker tiba-tiba berpapasan di jalan dengan Ford  F100 andalan Sylverster Stallone dalam film The Expandable. Pasalnya pemiliknya bukan sang legenda bintang film Rambo, melainkan Ade Habibie yang memang pemilik replika Ford F100 seperti dalam film action yang dilansir 2010 lalu.

Aslinya untuk kebutuhan film Ford F100 1955 ini merupakan hasil garapan West Coast Custom yang berkolaborasi dengan LMC Truck salah satu work shop reparasi dan customized spesialis truck dan SUV di Amerika. “Ada 3 unit mobil sejenis  disiapkan untuk kebutuhan shooting  film The Expandable, satu mobil utuh yang dimiliki Sylverster Stallone dan 2 unit dipakai saat adegan action,” cerita Ade Habibie yang lansung kepincut truck lawas buatan Amerika ini begitu pertama kali melihat filmnya.










JODOH ENGGAK KEMANA

Keinginan Ade memiliki mobil ini baru terwujud pertengahan tahun lalu.  Ceritanya sekitar 3 tahun lalu sudah banyak beredar gosipnya dikalangan pecinta hot rod bila ada yang sedang bangun F100 replika The Expendable, tetapi sosoknya enggak pernah muncul.  Singkat cerita akhirnya Ade berhasil bertemu dengan builder mobil ini yang bertempat di Bintaro. “Sampai akhirnya gue kenal dengan pemiliknya yang ternyata kawan lama dan tinggal satu komplek sama gue,” kenang Ade.

Karena sudah akrab,  akhirnya Ade mengikuti terus proses ngebangun mobil ini mulai dari custom bodi sampai order part after market yang detailnya mengikuti seperti F100 pada film. “Inilah tantangan kalau custom mobil,  part yang sama harus dipasang kalau benar-benar ingin hasilnya maksimal,” pria yang juga berprofesi sebagai DJ mengusung bendera EGRV.  

Setelah mobil kelar digarap sayangnya justru malah kebanyakan nongkrong digarasi rumah,  lantaran pemilik mobil super sibuk alhasil Ford F100 jarang sekali dipakai mengaspal. Inilah yang membuat Ade menawarkan diri untuk merawat truck model bak kuping  tersebut. Memang dasar jodoh tawaran Ade pun langsung diterima. “Enggak tau kenapa gue ngerasa ini mobil jodoh banget sama gue, pemiliknya juga bilang kalau karakter gue justru yang lebih pas pakai mobil ini,” ujar pria yang tinggal di bilangan Antasari, Jakarta Selatan.

IDENTIK DENGAN  ASLINYA

Untuk detail ubahan Ford F100 lansiran 1955 ini karena konsepnya replika secara tampilan dibuat  identik dengan mobil yang dipakai Sylverster Stallone  ketika beraksi dalam film. Seperti ubahan body areal kabin sudah dichop. “Bagian pintu sudah dipotong sekitar 25cm jadi atapnya lebih pendek makanya kaca depan dan belakang dimensinya juga ikut menyesuikan,” jelas Ade yang juga gabung di Troupe  Brut Rides Industry.

Memang untuk dipakai berkendara sehari-hari oleh Ade tentunya  enggak seratus persen dibuat sama deperti dalam film. Kalau difilm bagian kabin terselip pada tengah konsol box untuk menyimpan senjata api, tentunya itu tidak disiapkan oleh Ade. Tetapi pada bagian kiri dan kanan kap mesin tetap diberi lubang untuk laras peluru sesuai pada film. Satu lagi yang beda, F100 di film itu posisi stir ada di kiri sedangkan milik Ade ada di kanan.

Diluar box senjata seluruh bagian kabin pakai part yang sama seperti di film, seperti areal dasboard yang dipakai part aftermarket Aurora Gauges beranding dengan head unit model klasik namun bisa dioperasikan secara digital. Untuk bagian kemudi andalkan  Ididit steering column. “Meskipun kelihatannya retro tetapi posisi rake stirnya bisa diatur,” lanjut Ade yang mendesain kompartemen dalam mobil serba hitam.

Sedangkan buat part aksesoris yang nempel seluruhnya dipasang  dengan model yang  sama, macam stop lamp yang diambil dari produk after market. Begitu juga untuk gril depannya yang tidak lagi pakai bawaan standar tetapi sudah dicustom model Buick sedan yang partnya didatangkan langsung dari Amrik.

Oh ya biar tongkrongan F100 makin sip, bagian rangka sudah diganti dengan Ford C10 jadi saat diisntalasi air suspension dari produk Ridetech AirPod  Suspension bisa dioperasikan secara maksimal. Untuk setting  suspensi ini Ade cukup sentuh layar display digital yang sudah dipasang pada bagian kabin. “Untuk kompresornya yang dimesinya cukup besar gue simpan pada bagian depan bak mobil,” ujar Ade suami dari Karissa ini.

Pelek yang diaplikasi juga pakai model palang 5 seperti aslinya dengan lingkar roda ring 22 inchi. Tetapi kalau difim F100 pakai pelek Lexani Wheels sedangkan Ade pasang pelek replikanya TSW Compe yang detailnya sama persis. Lantas seluruhnya  dibungkus dengan ban berprofil tipis dari Toyo Proxies T1R untuk depan 245/30/R22 sedangkan belakang 255/30/R22.  Keempat roda sudah diberi perangkat pengereman disk brake yang dipasang produk Wilwood sesuai penampakan  aslinya.

Areal mesin tentunya jadi perhatian khusus buat Ade, dapur pacu enam silinder segaris bawaan mobil tidak lagi dipakai. Sebagai gantinya terpasang satu unit engine V8 small block yang diorder khusus dari Edelbrock 347ci yang sudah diuprade menjadi sekitar 6000cc bersanding dengan gearbox matik produk B&M equipped AOD transmision.  “Awal baru pertama dipakai mesin suka over head tetapi setelah mesin disetting ulang dan radiatornya disesuaikan lagi sekarang mesinnya adem meskipun dipakai saat macet,” jelas Ade yang mengatakan Ford F100 ini dipakai untuk aktivitas harian. Two thumbs up!

1 comment: